Islammemberikan perhatian yang sangat tinggi terhadap makanan halal, haram, atau syubhat (meragukan). Islam memperhatikan sumber makanan, kebersihan, cara pengolahan, penyajian, sampai cara membuang sisa makanan. Berikut adalah penjelasan ilmiahnya, dikutip dari Journal of Halal Product and Research.,Islam,makanan dan minuman,Halal,Yogyakarta
Untukkandungan proteinnya, lumayan cukup tinggi, yaitu sekitar 10,5-30,4%. Komposisi dan kandungan nutrisi setiap 100 gram jamur tiram adalah 367 kalori, 10,5-30,4 persen protein, 56,6 persen karbohidrat, 1,7 - 2,2 persen lemak, 0.20 mg thiamin, mg riboflavin, 77,2 mg niacin, dan 314.0 mg kalsium. Kalori yang dikandung jamur ini adalah
Memilihsekolah di jenjang pertama anak anda yakni TK untuk belajar merupakan hal yang sangat krusial bagi orang tua. Hal ini dikarenakan kehidupan anak akan mendapatkan pengaruh dari sekolah pertamanya. Sekolah akan membentuk perkembangan anak secara menyeluruh, baik dalam aspek kognitif, sosial, maupun emosional untuk membentuk fondasi yang kuat bagi kehidupan anak selanjutnya. Oleh sebab []
3 Place (tempat) Dalam strategi pemasaran 4P, Place atau tempat juga ternyata menjadi elemen yang perlu dipertimbangkan dalam pemasaran. Elemen ini menentukan di mana tempat yang memungkinkan konsumen untuk dapat menjangkau produk. Pastikan kamu memilih tempat yang strategis dan sesuai dengan usaha yang kamu jalankan.
Tujuandalam pembahasan makalah ini, yang berjudul "MEMILIH BENTUK DAN KEPEMILIKAN BISNIS" berdasarkan rumusan masalah di atas, maka akan dibahas hal-hal yang sesuai dengan permasalahan yang diajukan antara lain : 1. Untuk mengetahui ruang lingkup Perusahaan Perorangan. 2. Untuk mengetahui ruang lingkup Firma. 3.
Apalagianda yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya maka bisa menggunakan Snack Box Jakarta Pusat yang bisa diakses ke www.snackboxjakarta.co.id. Alasan mengapa anda bisa mengandalkan jasa catering yang satu ini adalah karena Snack Box Jakarta Pusat memiliki beberapa keunggulan seperti : Sudah Berpengalaman Dibidangnya.
Salahsatu pertimbangan memilih hunian untuk keluarga kamu adalah dari segi lokasi. Usahakan memilih lokasi rumah yang dekat dengan tempat pendidikan, pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan sarana umum lainnya. Namun biasanya rumah yang berada di pusat kota maupun berdekatan dengan tempat-tempat keramaian harganya jauh lebih mahal. 2. Desain yang
SP0H. - Pemasok bahan makanan terkemuka di dunia, Cargill, merilis data karakteristik konsumen Indonesia dalam memilih makanan. Studi ekslusif Cargill bernama TrendTracker 2022 ini menunjukkan empat tren makro pada bisnis makanan dan minuman di Asia."Kami mempunyai kebutuhan spesifik food ingridients di tiap negara. Komponennya sama, tetapi persentasenya berbeda," kata Ming Peng, Managing Director Cargill’s Starches, Sweeteners, and Texturizers in Asia saat ditemui wartawan di Food Ingridients Asia 2022 di JiExpo Kemayoran, Rabu 7/9/2022. Cargill membagikan peringkat pertama hingga keempat dari tren makro yang dirilisnya berdasarkan karakteristik pasar Indonesia. Baca juga 4 Tren Makro Bisnis Makanan dan Minuman di Asia Menurut Pemasok Bagaimana Tren Makanan Berbasis Nabati di Indonesia? Prediksi Tren Kue dan Roti di Indonesia pada 2022 Menurut Pastry Chef Shutterstock/Tatjana Baibakova Ilustrasi makanan mengandung fosfor tinggi. Fungsi fosfor penting untuk menjaga kesehatan tulang, gigi, saraf, sampai jantung. Tren paling tinggi adalah produk makanan sehat. Sebanyak 91 persen konsumen di Indonesia memilih makanan yang meningkatkan kesehatan fisik, emosional, serta tren ini diikuti dengan kepraktisan menggunakan bahan, produk baru, serta produk yang sesuai dengan nilai pribadi. Sebanyak 89 persen konsumen Indonesia menyukai makanan praktis, baik mudah ditemukan maupun digunakan. Ketiga, konsumen Indonesia cenderung menyukai makanan yang membawa pengalaman baru. Sebanyak 80 persen konsumen tersebut menilai bahwa pengalaman cita rasa makanan lebih penting dibandingkan dengan uang. Sementara tren terakhir, yakni konsumen yang memilih produk sesuai nilai dan kebajikan pribadi merepresentasikan 80 persen konsumen Indonesia. Baca juga Tren Kuliner Indonesia pada 2022, Prediksi dari Koki Profesional Sebab Perubahan Tren Konsumsi Bahan Makanan, Covid-19 Salah Satunya 34 Tren Kuliner yang Diprediksi Bakal Populer pada 2022 Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Download Article Download Article When you’re choosing, planning and cooking meals, there are many factors to consider. You want to make sure the meals that you’re planning are nutritious, tasty and budget-friendly while also accommodating everyone’s dietary needs. Once you get familiar with the factors, planning meals in advance will be a snap. You’ll save money, eat healthily and save time, as well. 1 Include a variety of foods from the major food groups. A balanced diet requires eating a variety of fruits, vegetables, whole grains, low-fat dairy products, and lean protein this includes beans and other legumes, nuts and seeds.[1] Most of the foods you eat every day should fit into one of these categories. Try to make plant-derived foods such as whole grains, vegetables and fruits the foundation of every meal.[2] After establishing a basis of plant-derived foods for a meal, then add in a moderate amount of low-fat dairy and lean protein items. 2 Use a variety of ingredients, flavors and textures. Since calories, nutrients and fiber content of foods in the same food group can differ dramatically, good nutrition depends on getting a variety of different foods from within the food groups. Mix up it by using an assortment of colors, shapes, flavors and textures.[3] The diversity in your choices will also make meals more interesting and appealing for everyone. Advertisement 3 Take proper portion sizes into account. When people are faced with overly large portions, they tend to overeat.[4] Check the packages of foods you’re preparing to about serving sizes and follow the guidelines. Unless you intend to make a lot of food so that there will be leftovers, try to follow basic serving size guidelines. One serving of meat or fish is approximately 3 ounces.[5] One serving of dairy is approximately 1 cup. One serving of vegetables is approximately 1 cup raw and ½ cup cooked. One serving of whole grains is 1 slice of bread, 1 cup of dry cereal, and ½ cup cooked rice, cereal and pasta. One serving of fruit is 1 medium sized fresh piece approximately the size of a baseball and ¼ cup dried. 4 Avoid foods that are very high in fat, sugar, calories and sodium. While they can’t be eliminated completely, a healthy, balanced diet includes a very low percentage of these types of foods. Our bodies need fat, but try to mostly choose healthy fats for your meals. A few healthy fat options are avocados, salmon, albacore tuna, nuts and peanut butter.[6] Don't completely eliminate salt, you need some of it or you can get sick. 5 Address the dietary needs of different age groups. Teenagers and adults over the age of 50 need a lot of calcium in their diets. Small children, adolescent girls, and women of childbearing age need plenty of iron, which you can get from lean meats and cereals with added nutrients.[7] Women trying to become pregnant need extra folic acid. Elderly adults need to take in extra vitamin D. Advertisement 1 Find out if anyone is vegetarian or vegan. Vegetarians do not eat meat, poultry, or seafood. Some vegetarians don’t eat dairy, so make sure to get the details from them if you’re feeding a vegetarian. Vegans don’t eat meat, poultry, or seafood, or any other animal products including milk and eggs. Since their diets are somewhat restricted, vegans and vegetarians need a lot of variety in their food choices in order to meet their nutrition needs. Some food options that are popular among vegetarians and vegans are kale, grains, nuts, legumes, and beans.[8] 2 Inquire about food allergies and intolerances. Some people have negative, sometimes even life-threatening, reactions to specific kinds of foods, so make sure to ask about them. The Mayo Clinic names eggs, milk, peanuts, shellfish, tree nuts, soy and fish as some of the most common food allergens.[9] Wheat is another big one. Common food intolerances are lactose which is in milk products, MSG and gluten which is in bread, pasta, and many wheat products. Some people also have sensitivity to yeast, which can cause yeast overgrowth and inflammation on the digestive system. 3 Find out if anyone is on a special diet for other health reasons. People with heart disease, high cholesterol levels and high blood pressure need to avoid certain foods to maintain good health. Some of the major foods they should avoid are processed meats, highly refined and processed carbohydrates, and sodas and other types of sugary drinks.[10] Diabetics also need to avoid certain foods to maintain proper insulin levels, so be sure to ask about this one, too. 4 Inquire about religion-related food restrictions. Some people don’t eat certain foods because of their religion. There are many different types of religions with food restrictions, and the restrictions themselves vary from religion to religion. Some religions have food restrictions only at certain times of the year, so be sure to ask about the details. Advertisement 1 Plan ahead. The best way to stick to a budget is to plan your meals one week in advance.[11] Decide which meals you want to make for the upcoming week and make a detailed grocery list of needed ingredients. Be sure to take the list with you when you go shopping, so that you’ll only pick up the items that you need. 2 Check out current grocery store sales.[12] As you’re planning your meals, take into account which food products are on sale and where, and do your shopping at those places. By sticking to your shopping list and creating planned meals around sales, you can save even more money. Don’t forget to check the newspaper for coupons and additional ways to save. 3 Use seasonal fruits and vegetables.[13] Not only will seasonal fruits and veggies be easier to find, they will also be available in abundance for a much lower price than usual. When they’re in season, fruits and veggies tend to be at their tastiest, making them ideal foods to stock up on. When fruit and vegetables aren’t in season, buy canned or frozen varieties, which are generally cheaper while still offering great nutritional benefits. Along with your local grocery stores’ produce section, also check out any farmer’s markets in your area for even more options and organic produce at a low price. 4 Incorporate foods that you already have and buy low-cost items.[14] Check out what’s currently in your pantry. For instance, do you have some canned food items pushed to the very back of your pantry that have been in there awhile? Plan a few meals around those. According to the USDA, the least-expensive vegetables are eggplants, lettuce, carrots and tomatillos.[15] The least-expensive fruits are apples, peaches, pineapples, pears, bananas and watermelon. For low-cost sources of protein, opt for canned tuna, ground beef and eggs. Keep everything organized in your refrigerator so that you don't forget what's in there when planning. Also, make sure to keep hard foods together and the leafy greens in another section. This way, your leaves won't get lodged underneath other foods wilting away. Advertisement 1 Plan according to how much time you have to cook. Take into account how much time you have each day to cook. For instance, if you work 8 or more hours per day, you’re going to have less time available for preparing meals. Plan meals that are faster and easier to prepare. Invest in a crock pot. You do a quick prep the night before, toss everything in the crock pot the next morning, turn it on and you're done! When you arrive back home later that evening, your meal will be waiting for you. Cook large batches and freeze portions for later meals. Use canned items, like beans, for a quicker meal prep. No hours of soaking required.[16] When you're short on time, use frozen vegetables instead of fresh. Frozen veggies are still nutritious, and you'll save tons of prep time.[17] Explore new recipes that incorporate baking, grilling and sauteing. Baking casseroles, for example, generally requires a short prep time and once you pop it in the oven, you don't have to babysit it. 2Make sure you have the right equipment. Be certain that you have the cookware, utensils, dishes and other items required for the meals you’re planning on hand before you buy all of the ingredients to make them. If you are planning large meals with the intention of having leftovers, make sure you have enough storage containers and Tupperware to accommodate everything. 3 Confirm that the ingredients can be easily attained.[18] Avoid recipes that require fruits and vegetables that are out of season. Also avoid recipes that require gourmet ingredients or any other hard-to-find items. If you’re planning large meals, make sure the ingredients you need can be easily obtained in large quantities. 4Avoid elaborate food preparation unless you have help. If you’re cooking alone, don’t plan elaborate or complex meals that require a lot of preparation. Plan meals that you can easily handle yourself, unless you have people around in your house that can assist you. Advertisement Weekly Meal Plan Ideas and Menu Add New Question Question Can you state five points to consider when planning meals? Certainly. 5 points to consider when planning meals 1 Be sure to address everyone's dietary needs by including a variety of foods from the major food groups. 2 Make sure you can accommodate special diets for vegetarians and vegans, if required. 3 Plan your meals one week in advance to save money and keep to a budget. 4 Use seasonal fruits and vegetables, which is cost-effective and efficient. 5 Make sure you plan meals that you have time to cook. If you work long hours, look for healthy recipes that are quick and easy to prepare. Question What are the non-nutritional factors which affect meal planning? Accommodating lifestyle choices vegetarian/vegan diets, accommodating food allergies and intolerances, sticking to a budget by planning ahead and choosing low-cost options, making sure you plan meals that you have enough time in your schedule to cook, and making sure you plan meals that you have the required equipment to cook. Question What is the importance of considering a guest's special requests and cultural requirements? Many people have special diets because of health reasons, are vegetarian/vegan, suffer from food allergies, or can't eat certain foods because of their culture or religion. These are important things in their life, so accommodate them if at all possible. See more answers Ask a Question 200 characters left Include your email address to get a message when this question is answered. Submit Advertisement Even if you can't prepare meals for the whole week, try to always have a couple of meals ready in the refrigerator, as that will cut time and help you on more busy days. Advertisement References About This Article Article SummaryXTo consider the factors when planning meals, remember to include a variety of foods from the major food groups so that your diet is balanced. Be sure to incorporate lots of fresh fruits and veggies, and try to buy them seasonally to reduce how much you spend on produce. If you're planning meals for others, find out if anyone is vegan or vegetarian, has food allergies, or any religious dietary restrictions. Also, keep appropriate portion sizes in mind as you plan individual meals and buy ingredients. For tips on considering time restrictions, read on! Did this summary help you? Thanks to all authors for creating a page that has been read 328,469 times. Reader Success Stories Mary Ann Larson Jul 31, 2017 "It reminded me of 'other's needs.' Sometimes, when you have cooked for the same people for awhile,..." more Did this article help you?
JAKARTA, - Memilih piring makan yang tepat untuk digunakan di rumah perlu dilakukan dengan hati-hati dan banyak pertimbangan seperti memikirkan penyimpanan, estetika, dan material piring. Dengan mempertimbangkan hal itu, akan memperoleh piring yang berkualitas dan membuat Anda lebih menikmati makanan. Melansir dari Taste of Home, Rabu 1/12/2021, berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih piring makan. Baca juga 4 Hal yang Perlu Dilakukan Saat Mencuci Piring di Mesin Pencuci Piring Bahan peralatan makan terbaik Memilih material piring makan tergantung pada kebutuhan, keinginan, dan berapa banyak piring yang diperlukan. Berikut beberapa material piring makan untuk digunakan di rumah. Piring pecah belah Material piring ini tidak terbuat dari batu alam asli, tapi dari tanah liat yang dibakar pada suhu tinggi. Dalam kebanyakan kasus, bahan ini lebih tebal dari bahan lain dan sangat cocok jika mencari piring yang berat. Namun, material piring ini tidak akan bertahan lama dan rentan mengalami retak. Baca juga 10 Fakta Menarik Mesin Pencuci Piring, Sudah Tahu? Porselen Unsplash/Molleni Ceramics Ilustrasi piringMaterial porselen adalah piring yang biasa digunakan untuk acara pesta makan malam atau acara khusus. Hal ini karena piring porselen memiliki tampilan yang cantik, harga yang mahal, serta harganya mencegah piring semakin awet, sebaiknya mencucinya dengan tangan dan hindari mencuci menggunakan mesin pencuci piring. Baca juga Perlukah Membilas Piring Kotor Sebelum Dicuci di Mesin Pencuci Piring? Melamin Melamin merupakan material piring yang terbuat dari plastik, tapi lebih keras dan kuat daripada plastik biasa. Piring melamin juga tersedia dalam berbagai warna serta harganya relatif murah. Meski sulit pecah, sebagian besar piring melamin tidak aman dimasukkan dalam microwave, tetapi aman dicuci menggunakan mesin pencuci piring. Corelle Piring corelle terbuat dari kaca tempered sehingga membuatnya ringan serta aman dicuci menggunakan mesin pencuci piring atau dimasukkan dalam microwave. Glasir pada sebagian besar piring juga membuat piring dengan material corelle tahan terhadap goresan. Baca juga 7 Manfaat Mesin Pencuci Piring Selain Membersihkan Peralatan Makan Bentuk dan gaya Ada banyak bentuk dan gaya piring di pasaran. Piring bulat menjadi bentuk yang paling banyak digunakan, terlebih untuk makan sehari-hari. Namun, sebaiknya mempertimbangka membeli satu set piring yang mencakup lebih dari satu bentuk dan gaya untuk mengakomodasi kebutuhan.
Saat ini bumbu dapur tidak hanya dalam bentuk pangan tunggal, tapi dapat dibuat dalam bentuk komposit atau campuran. Contohnya bumbu dapur yang dicampur dengan tepung untuk digunakan sebagai bahan pengisi berbagai makanan. Bahkan saat ini sudah tersedia dalam bentuk kemasan tepung bumbu yang memudahkan Anda dalam membuat masakan. Kandungan gizi yang terdapat pada tepung bumbu kaya akan zat gizi yang telah melalui proses fortifikasi zat gizi. Ada berbagai jenis makanan olahan yang dapat memanfaatkan potensi dari tepung bumbu. Hal ini dikarenakan tepung bumbu memiliki sifat serbaguna. Salah satu jenis panganan yang dekat dengan masyarakat Indonesia adalah gorengan. Makanan ini telah menjadi makanan favorit bagi sebagian besar masyarakat Indonesia sejak dulu. Bahkan, jenis makanan ini sering dijadikan sebagai menu sehari-hari. Meski menjadi favorit, masyarakat terkadang khawatir mengonsumsi sajian tersebut. Pasalnya, dibalik kelezatan gorengan, kandungan nutrisinya sering tidak baik bagi tubuh. Kekhawatiran tersebut memang beralasan. Akan tetapi, jika diolah secara tepat, gorengan bisa jadi makanan sehat untuk dikonsumsi. Salah satu caranya adalah dengan menghindari kandungan monosodium glutamate MSG dalam tepungnya. Pilihlah tepung bumbu tanpa MSG agar lebih sehat untuk dikonsumsi. Efek samping konsumsi MSG dalam jumlah berlebih sudah umum diketahui, baik oleh masyarakat luas maupun dunia kedokteran. Jumlah takaran MSG yang diperbolehkan untuk dikonsumsi setiap harinya dibatasi oleh regulator pangan seperti BPOM. Dengan memilih produk tanpa MSG, otomatis konsumsi harian MSG akan lebih terkendali dan menjadikan asupan makanan Anda lebih sehat. Selain itu, kandungan fortifikasi vitamin pada tepung bumbu dapat menjadikannya pilihan yang lebih sehat. Ini membuat produk tepung bumbu yang Non MSG dan juga berfortifikasi vitamin menjadi pilihan terbaik. 2. Daging ayam dan daging sapi Sebelum mengolah ayam dan daging sapi untuk menjadi olahan makanan yang sehat, Anda perlu memperhatikan cara memilih bahan yang baik. Pastikan Anda memilih ayam dan daging sapi yang segar dan masih memiliki kualitas baik untuk diolah. Kondisi daging sapi yang segar umumnya ditandai dengan warna merah segar pada permukaannya. Sementara itu, untuk ayam, pilihlah ayam yang kulitnya berwarna lebih pucat dari bagian dagingnya. Untuk tekstur ayam dan daging sapi yang berkualitas, pilihlah yang memiliki tekstur yang elastis dan tidak terlalu keras ataupun lembek. Selain itu, sebaiknya pilih yang memiliki aroma khas dari masing-masing bahan makanan dan tidak berlendir. Pastikan Anda juga tidak memilih ayam dan daging sapi yang memiliki bercak kebiruan, karena itu tanda bahan makanan tersebut tidak segar. Hal ini penting untuk diperhatikan karena bahan-bahan yang sudah tidak segar dan busuk, kemungkinan besar terdapat bakteri dan virus. Virus bakteri yang sering mencemari bahan makanannya seperti Salmonella dan E. coli karena dapat membahayakan kesehatan. 3. Ikan Tak hanya daging ayam dan daging sapi, ikan yang tidak segar juga dapat berisiko terkontaminasi oleh bakteri yang dapat menurunkan kadar gizi dan mengganggu kesehatan. Oleh karena itu, pastikan Anda memperhatikan cara memilih ikan sebagai bahan makanan yang baik sebelum mengolahnya. Pilihlah ikan dengan kulit yang masih terlihat segar dan berwarna cerah, serta bola mata yang masih menonjol atau tidak cekung ke dalam. Selain itu, pastikan tekstur ikan yang akan Anda olah masih terasa kenyal dan tidak lembek. Dalam menerapkan tips memilih bahan makanan satu ini, Anda melakukannya dengan mencubit atau menekan permukaan tubuh ikan. Jika terdapat bekas jari dan daging ikan kembali ke bentuk semula, itu berarti ikan tersebut masih segar. 4. Sayur dan buah Sebelum mengolah masakan berbahan sayur dan buah, Anda juga sebaiknya tidak sembarangan dalam memilih bahan baku yang akan digunakan. Cara memilih bahan makanan yang baik adalah, ambil sayuran segar yang umumnya ditandai dengan warnanya yang masih segar dan tidak layu. Sementara dalam memilih buah, pilihlah buah yang terlihat masih utuh, tidak kusam dan tidak keriput. Dalam memilih bahan makanan satu ini pun, sebaiknya pilihlah yang bebas dari pupuk anorganik ataupun pestisida. Pasalnya, bahan kimia ini tidak baik jika sampai terkonsumsi dan masuk ke dalam tubuh. Memilih bahan makanan yang baik dan tepat menjadi salah satu “jembatan” menuju pola makan yang lebih sehat. Maka dari itu, cobalah untuk menerapkan cara memilih bahan makanan yang baik dan sehat agar kesehatan ikut terjaga.
tinggi terhadap penggunaan bahan tambahan pangan, serta perhatian terhadap penggunaan kemasan yang digunakan. B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Makanan Menurut Elizabeth dan Sanjur 1981 dalam Suhardjo 1989 ada tiga faktor utama yang mempengaruhi preferensipemilihan makanan yaitu a faktor indvidu, b faktor makanan, dan c faktor lingkungan. Ketiga faktor tersebut akan mempengaruhi preferensi seseorang terhadap makanan yang akhirnya akan mempengaruhi konsumsi pangan. 1. Pengetahuan Pengetahuan yang dimiliki konsumen dapat meningkatkan kemampuan konsumen untuk mengerti suatu pesan, membantu mengamati logika yang salah, dan dapat menghindari penafsiran yang tidak benar Engel et all 1995 dalam Susanto 2008. Pengetahuan yang cukup diharapkan dapat mengubah perilaku remaja sehingga dapat memilih makanan bergizi yang sesuai dengan kebutuhan dan seleranya. Pengetahuan gizi merupakan prasyarat penting untuk terjadinya perubahan sikap dan perilaku gizi. Pengetahuan juga merupakan salah satu pertimbangan seseorang dalam memilih dan mengonsumsi makanan. Semakin baik pengetahuan gizi seseorang maka akan semakin memperhatikan kualitas dan kuantitas pangan yang dikonsumsinya. Orang yang semakin baik pengetahuan gizinya akan lebih banyak mempergunakan pertimbangan rasional dan pengetahuannya dibandingkan panca inderanya sebelum mengonsumsi makanan Sediaoetama 1996 dalam Azrimaidaliza 2011. 2. Usia Menurut Krebs et all 2007 dalam Fermi 2008, prevalensi konsumsi makanan ringan meningkat tiap individu pada anak usia 2- 18 tahun. Summebell et all 1995 menyatakan pada kelompok umur 39-59 tahun total energi yang diperoleh dari konsumsi makanan ringan adalah sebesar 25,5 pada laki-laki dan 21,4 pada perempuan. Sementara pada usia 65-91 tahun tahun total energi yang diperoleh dari konsumsi makanan ringan hanya 16,6 pada laki-laki dan 17,9 pada perempuan Fermi 2008. 3. Jenis kelamin Jenis kelamin merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi pemilihan makanan Sanjur, 2003. Menurut Gibney, et al 2009 umumnya kaum wanita tampak lebih banyak mempunyai pengetahuan tentang makanan dan gizi serta menunjukan perhatian yang lebih besar terhadap keamanan makanan, kesehatan dan penurunan berat badan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Azrimaidaliza 2008 remaja laki-laki lebih bervariasi dalam pemilihan makanan dibandingkan siswa perempuan. Hal ini disebabkan karena pada usia remaja, perempuan lebih memperhatikan body image atau citra tubuh sehingga membatasi asupan makanan. Ezelle et al 1985 dalam Fermia 2008 menyatakan bahawa pola konsumsi makanan ringan pada anak laki-laki dan anak perempuan cenderung sama meskipun asupan energi, kalsium, riboflavin pada anak laki-laki cenderung lebih tinggi dari pada anak perempuan. Konsumsi makanan ringan pada perempuan berkontribusi 21 pada total asupan energinya sedangkan pada laki-laki hanya 14. 4. Pendapatan Pendapatan di definisikan sebagai jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu biasanya satu tahun, pendapatan terdiri dari upah, atau penerimaan tenaga kerja, pendapatan dari kekayaan seperti sewa, bunga dan deviden, serta pembayaran transfer atau penerimaan dari pemerintah seperti tujangan sosial atau asuransi pengangguran Samuelson dan Nordhaus, 1996 dalam Agung, 2012. Pendapatan mahasiswa bisa berasal dari uang saku dari orang tua, dan beasiswa jika penerima beasiswa. Yang dimaksud dengan uang saku dari orangtua adalah uang saku yang diterima setiap bulan atau setiap minggu, dari uang saku inilah yang selanjutnya mahasiswa gunakan dalam memenuhi kebutuhan mereka untuk selanjutnya mereka alokasikan kepos-pos pengeluaran konsumsi mereka baik itu konsumsi makanan dan non makanan Agung, 2012. Menurut Benjamin et all 2004 dalam Arifyani 2010. Uang saku sangat mementukan pemilihan makanan dan konsumsi makanan. Biasanya seseorang akan memilih makanan yang sesuai dengan uang saku mereka. Dengan uang saku yang cukup besar biasanya seseorang akan sering memilih makanan-makanan yang modern dengan pertimbangan prestice dan harapan akan diterima kalangan peer group mereka. 5. Keterampilan memasak Keterampilan memasak adalah suatu jenis keterampilan dalam bidang tatacara memasak yang didalamnya terdapat kegiatan dari mempersiapkan bahan, peralatan yang digunakan, proses pengolahan sampai bahan makanan tersebut siap untuk dimakan. Banyak faktor yang berbeda mempengaruhi pemilihan jenis makanan dan yang dikonsumsi, tetapi keterampilan untuk menyiapkan makanan yang tepat sangat memainkan peran penting. Kurangnya keterampilan dalam mempersiapkan dan memasak makanan bisa berdampak pada kesehatan karena hal tersebut dapat membatasi pilihan makanan Eufic, 2011. Makanan yang disiapkan di rumah cenderung lebih bergizi daripada yang berada dari rumah, dan berbagai makanan sehat dapat dicapai oleh orang-orang yang secara teratur memasak yang berawal dari bahan mentah yang segar Caraher M, 1999 . Selanjutnya, memasak dari bahan mentah memberikan keleluasaan konsumen dalam pilihan bahan makanan, dan dengan demikian memungkinkan untuk melakukan pola makan sehat terkait dengan nutrisi seperti garam, lemak jenuh dan gula yang akan diikuti lebih ketat, untuk membantu mencapai diet gizi seimbang, karena gizi diketahui memainkan peran penting dalam kesehatan. Kemampuan persiapan makanan dan keterampilan memasak memiliki potensi untuk mempengaruhi kesejahteraan seseorang dan kesehatan. Oleh karena itu, keterampilan untuk menyiapkan makanan, mengikuti resep dan tersedianya fasilitas, dapat berdampak pada pilihan makanan Eufic, 2011. 6. Status Gizi Suhardjo 2003 menyatakan bahwa status gizi merupakan bagian yang penting dari status kesehatan sesorang. Status gizi sering digunakan sebagai cara untuk mengevaluasi keseimbangan antara asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan energi yang digunakan atau dikeluarkan untuk beraktivitas. Sehingga perbandingan BBTB yang diproyeksikan dalam status gizi merupakan salah satu cara untuk mengimbangi makanan Nurcahyo, 2011. Beberapa orang memiliki masalah kesehatan yang mempengaruhi pilihan makanan Dorothy, 2006, misalnya orang yang memiliki status gizi lebih berusaha menurunkan berat badan dengan diet biasanya akan memilih makanan yang berbeda dari seseorang yang status gizinya normal memungkinkan dia untuk makan apapun yang dia inginkan tanpa kekhawatiran dari kenaikan berat badan yang berlebih. 7. Faktor makanan Dalam mengkonsumsi makanan, sebagian orang mungkin lebih memilih makanan berdasarkan respons yang kuat terhadap stimulus eksternal seperti penglihatan atau cita rasa daripada sinyal internal yang berupa rasa lapar Gibney, et al, 2009. Oleh karena itu, pengalaman indrawi adalah alasan utama bagi seseorang untuk suka dan tidak suka terhadap makanan. Atribut sensori seperti rasa, warna, tekstur, dan bentuk dapat berkontribusi dengan preferensi makanan individu. Panca indera memiliki dampak terbesar dan menentukan apakah makanan akan ditelan atau lebih akan dimakan Lau et al., 1984 dalam Weaver, 1997. Sistem penciuman mampu mengidentifikasi berbagai tak terbatas zat-zat volatil. Bau makanan secara kimiawi kompleks dan menstimulasi sejumlah reseptor Hara dan Hukum, 1972 dalam Weaver, 1997. Tekstur, bau, dan penampilan dapat berhubungan dengan ketidaksukaan terhadap makanan. Sementara itu, warna makanan merupakan rangsangan pertama pada indera penglihatan sehingga warna memegang peranan utama dalam pemilihan makanan. Karena bila warnanya tidak menarik akan mengurangi selera seseorang untuk mengkonsumsinya Moehyi, 1992 dalam Arifyani 2010. Pemilihan makanan dipengaruhi oleh penerimaan atribut dan kesesuaian untuk dimakan. Sebagian besar keputusan pemilihan berdasarkan oleh kualitas panca indera. Penilaian sensori bisa dianggap sebagai satu pendekatan paling praktis untuk memprediksikan penerimaan konsumen terhadap suatu produk makanan, selain produk baru, produk diperbaiki kualitas atau modifikasi metode Aminah 1989 dalam Haryati 2009. Institut Teknologi Makanan mendifinisikan penilaian sensori sebagai suatu disiplin ilmu yang digunakan untuk merangsang, mengukur, menganalisis dan menginterprestasi reaksi ciri-ciri makanan dan bahan-bahan apabila dinilai oleh panca indera seperti melihat, bau, rasa, sentuh dan dengar IFT 1981 dalam Haryati 2009. Dimana melibatkan penggunaan organ-organ sensori yaitu mata, hidung, lidah, kulit dan telinga. Penilaian ini berhubungan dengan tanggapan konsumen terhadap rupa bentuk, aroma, citarasa, tekstur dan rasa sesudah dimakan tanpa mempertimbangkan label, harga dan keterangan lainnya Stone Sidel 1995 dalam Haryati 2009. The American Heritage Dictionary menawarkan dua definisi rasa. Definisi pertama adalah bahwa rasa adalah kemampuan sensorik tubuh untuk membedakan manis, asam, asin, dan pahit ketika zat bersentuhan dengan lidah. Definisi kedua adalah bahwa rasa adalah kombinasi dari rasa, bau dan sentuhan yang mulut dapat merasakan Utermohlen, 2006 dalam Magoulas, 2003. Studi telah menunjukkan rasa baru bahwa setidaknya ada enam selera sensorik, menambahkan selera lemak dan Umami. umami berarti lezat dalam bahasa Jepang dan itu adalah kata yang sering digunakan untuk menggambarkan rasa gurih makanan ketika akan meningkat. Anatomi rasa menggunakan lidah, hidung, otak dan konsep visual yang memiliki mengajarkan apa yang harus mengharapkan otak. Rasa sebenarnya persepsi sensorik terakhir yang terjadi Banyak studi ilmiah telah menyimpulkan bahwa sensori stimulan yang mempengaruhi tubuh manusia adalah sentuhan, rasa, bau, suara, dan pertama divisualisasikan dan kemudian ditempatkan ke dalam mulut di mana ia dikunyah. Selama pengunyahan air liur yang diaktifkan di mulut bercampur dengan makanan maserasi dan memberikan uap ke hidung. Selama proses ini molekul individu rasa yang dibawa dalam paket saraf, di mana sinapsis, atau sel-sel komunikator, mengirim informasi ke saraf pemancar dalam bentuk serotonin. Serotonin kemudian membakar sinapsis tambahan sehingga memberikan pesan ke otak untuk disimpan Utermohlen, 2006 dalam Magoulas, 2003. Karakteristik makanan mempengaruhi seseorang dalam melakukan pemilihan makanan untuk dikonsumsinya, faktor organoleptik makanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhinya. Organoleptik makanan adalah penilaian indera untuk menguji suatu kualitas bahan pangan dengan cara merasa, meraba, dan melihat untuk menentukan kualitas makanan, faktor organoleptik makanan berupa rasa, warna, tekstur dari makanan tersebut. Menurut Mukri 1990 dalam Aristi 2011 cita rasa makanan ditimbulkan dari rangsangan indera penglihatan dan pengecapan. Makanan yang memiliki cita rasa yang tinggi adalah makanan yang disajikan menarik, menebar aroma sedap dan memberikan rasa yang lezat. Selain itu, Warna memegang penting dalam penampilan suatu makanan dan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam makanan, Warna merupakan faktor yang dapat digunakan sebagai indikator kesegaran atau kematangan suatu merupakan daya tarik terbesar untuk menikmati aroma makanan. Warna dalam makanan dapat meningkatkan penerimaan konsumen tentang sebuah produk, betapapun lezatnya makanan apabila warna makanan tidak menarik maka akan menurunkan selera makan, namun harus diperhatikan pula zat pewarna yang digunakan dalam makanan. Zat pewarna sintesis yang digunakan untuk makanan tetapi tidak memenuhi standar penggunaanya akan membahayakan kesehatan. Sementara itu, menurut Soenardi 1996 dalam Aristi 2012 tekstur makanan adalah yang berkaitan dengan struktur makanan yang dirasakan didalam mulut. Tekstur meliputi kerenyahan, keempukan atau kekerasan dari makanan yang dirasakan oleh indera pengecap. Tekstur dapat mempengaruhi cita rasa yang ditimbulkan oleh makanan dan dapat merangsang getah lambung serta dapat menentukan kelezatan makanan. Tekstur dan konsistensi suatu bahan akan mempengaruhi cita rasa yang ditimbulkan oleh suatu bahan tersebut, tekstur dapat mengubah rasa dan bau karena dapat mempengaruhi kecepatan timbulnya rangsangan terhadap sel reseptor olfaktori dan kelenjar air liur. Bila semakin kentar suatu bahan, penerimaaan terhadap intensitas rasa, bau dan cita rasa semakin berkurang Winarno, 1989 dalam Aristi, 2011. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Azrimaidaliza 2008 karakterisitik makanan berhubungan dengan pemilihan makanan pada remaja. Penelitian ini menunjukan kebanyakan remaja dalam memilih makanan mempertimbangkan aroma, rasa, warna,porsi,tekstur dan harga makanan. Pada survei yang dilakukan oleh The International Food Information Council Foundation’s pada tahun 2008, 54 responden mengatakan rasa memiliki dampak yang besar pada pembelian makanan dan minuman mereka, harga mempengaruhi 41 , 29 untuk kesehatan, dan 27 untuk kenyamanan Central for advancing health, 2009. 8. Musim dan tingkatan sosial Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus dan terutama perubahan lingkungan hidup keluarga secara tidak langsung akan mengarah kepada kebiasaan makan Adanya musim bencana alam tersebut dapat mengurangi cadangan pangan bahkan meniadakan sama sekali, penambahan pangan dari daerah lain, belum tentu dapat menyelesaikan masalah kekurangan pangan didaerah bencana tersebut Suhardjo, 1989. Perbedaan kebiasaan makan juga sering ditemui dalam keluarga yang mendahulukan atau mengistimewakan orang tua dalam hidupnya, sehingga anak-anak dan kaum wanita biasanya mendapat prioritas terakhir dalam hal makanananya. Hal tersebut dapat mempengaruhi status gizi dari anak maupun kamum wanita tersebut, padahal jumlah energi yang diperlukan oleh ibu rumah tangga cukup besar dibandingkan kepala keluarga yang biasanya bekerja dikantor. 9. Mobilitas Mobilitas merupakan suatu kemampuan individu untuk bergerak secara bebas mudah dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas Hidayat, 2004 Mobilitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalam pemilihan makanannya. Semakin tinggi mobilitas seseorang, biasanya semakin tinggi pula ketergantungan akan makanan instan yang mana hal ini dapat mengganggu asupan nutrisi ke dalam tubuh. Menurut Boutelle 2007 dalam ministrymagazine, 2011 kegiatan ekstrakurikuler untuk anak- anak dan pekerjaan tambahanlembur untuk orang tua sering mengakibatkan ketergantungan pada makanan cepat saji. Penelitian menunjukkan bahwa rumah di mana makanan cepat saji menggantikan makanan tradisional setidaknya tiga kali seminggu cenderung memiliki lebih banyak chip dan soda yang tersedia. 10. Pekerjaan dan jumlah keluarga Pekerjaan yang dapat mempengaruhi pendapatan merupakan faktor yang paling menentukan tentang kualitas dan kuantitas makanan. Terdapat hubungan antara pendapatan yang berasal dari keuntungan pekerjaan terhadap gizi yang tentunya terkait dengan pemilihan makanan, hal ini merupakan pengaruh dari didorong oleh pengaruh menguntungkan dari pendapatan yang meningkat bagi perbaikan kesehatan dan masalah keluarga lainnya Suhardjo, 1989. Menurut BKKBN 1998, besar rumah tangga adalah jumlah anggota keluarga yang terdiri dari suami, isteri, anak, dan anggota keluarga lainnya yang tinggal bersama. Berdasarkan jumlah anggota rumah tangga, besar rumah tangga dikelompokkan menjadi tiga, yaitu rumah tangga kecil, sedang, dan besar. Rumah tangga kecil adalah rumah tangga yang jumlah anggotanya kurang atau sama dengan 4 orang. Rumah tangga sedang adalah rumah tangga yang memiliki anggota antara lima sampai tujuh orang, sedangkan rumah tangga besar adalah rumah tangga dengan jumlah anggota lebih dari tujuh orang BKKBN, 1998 dalam Ermawati, dkk, 2009. Pada skala rumah tangga tingkat konsumsi pangan ditentukan oleh adanya pangan yang cukup dipengaruhi oleh kemampuan keluarga untuk memperoleh bahan yang diperlukan Suhardjo 1989, semakin besar jumlah keluarga maka pengeluaran untuk konsumsi makanan lebih besar dari pada pengeluaran untuk non pangan. Keluarga adalah bagian penting bagi anak dalam belajar perilaku. Menurut Arbeit dkk 1991 dalam Sarintohe, 2000, keterlibatan keluarga amatlah penting dalam pendidikan nutrisi. De Bourdeaudhuij dan Van Oost 1996 dalam Sarintohe, 2000 menjelaskan bahwa family food rules merupakan salah satu peran keluarga dalam membentuk perilaku makan yang sehat. Family food rules terdiri dari kewajiban untuk makan makanan yang sehat dan larangan makan makanan yang tidak sehat. Jadwal makan keluarga juga merupakan salah satu dari family food rules, yang dapat membantu membiasakan anak untuk punya jadwal makan yang tetap. Keluarga inti terlihat memainkan peran penting dalam pembentukan pola makan. Peran fasilitas sosial yang dalam hal ini jumlah keluarga pada asupan energi berhubungan positif antara jumlah orang yang hadir pada saat bersantap pada saat makan makanan kudapan maupun konsumsi makanan dengan asupan energi yang tinggi seperti makanan pokok. Misalnya makanan yang disantap bersama dengan orang lain rata-rata 44 lebih banyak daripada makanan yang disantap sendirian dan pilihan makanan lebih tinggi pada makanan dengan karbohidrat, lemak, protein dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini diasumsikan bahwa hubungan itu bersifat klausal yang mencerminkan kombinasi peningkatan ketersediaan makanan, suasana sosial yang rileks, gangguan, makanan yang lebih menggoda dan durasi bersantap yang lebih lama Gibney, et all, 2009. 11. Perpindahan penduduktempat tinggal Perbedaan tempat tinggal juga mempengaruhi pilihan makanan. Hal ini berhubungan dengan lokasi geografis yang berkontribusi terhadap ketersediaan pangan dan biaya makanan Dorothy, 2006. Misalnya seseorang yang hidup di desa tidak terdapat restoran yang menghidangkan makanan cepat saji, karena tidak terbiasa mengkonsumsi makanan tersebut, setelah pindah dari desa ke kota dimana lebih banyak tersedia makanan cepat saji. maka ia akan tertarik untuk mecoba makanan diluar kebiasaan makanannya. C. Kerangka Teori
pertimbangan utama dalam memilih makanan adalah dari segi